Oleh : Monica Agustina .S
(Disampaikan sebagai tugas kuliah Kegiatan Humas)
A.
Pengertian
Komunikasi
Pengertian komunikasi sudah banyak didefinisikan oleh
banyak orang, jumlahnya sebanyak orang yang mendifinisikannya. Dari banyak
pengertian tersebut jika dianalisis pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa
komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan
menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu
konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk
melakukan umpan balik.
Gambar berikut menggambarkan apa yang dapat kita namakan
model universal komunikasi. Ini mengandung elemen-elemen yang ada dalam setiap
tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi,
antarpribadi, kelompok kecil, pidato terbuka, atau komunikasi masa.
Lingkungan
(konteks) komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi:
1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata
atau berwujud.
2.
Sosial-psikoilogis, meliputi,
misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang
dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi.
Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan,
formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau,
3. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah
dimana komunikasi berlangsung.
Ketiga
dimensi lingkungan ini saling berinteraksi; masing-masing mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh yang lain. Sebagai contoh, terlambat memenuhi janji dengan
seseorang (dimensi temporal),
dapat mengakibatkan berubahnya suasana persahabatan-permusuhan (dimensi sosial-psikologis), yang
kemudian dapat menyebabkan perubahan kedekatan fisik dan pemilihan rumah makan
untuk makan malam (dimensi fisik).
Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan banyak perubahan lain. Proses komunikasi
tidak pernah statis.
Proses komunikasi itu
sendiri adalah penyampaian isi pernyataan (pesan) dari komunikator kepada
komunikannya melalui saluran informasi (Hoeta Soehoet, 2003). Pesan yang
disampaikan tidak serta merta diterima oleh khalayak/komunikan. Ada rangkaian
proses, mulai dari diterimanya pesan oleh mata, bila pesan visual, diolah
dengan membandingkannya dengan opini penerima pesan dan opini publik, baru
kemudian dimaknai dan menjadi persepsi. Pesan dapat disampaikan secara visual,
verbal, dan prilaku (Fomburn, 1996, Dowling, 2002, schifman & Kanuk, 2004).
Pesan visual, pada
organisasi, biasanya dikenalkan melalui logo organisasi. Logo organisasi ini
harus mampu secara mandiri menyampaikan visi misi organisasi. Untuk memperkuat
pesan, logo dapat diikuti dengan pesan verbal yaitu dengan menambahkan
slogan/credo. Perilaku, merupakan unsure pembentuk persepsi yang paling
efektif; dapat membangun persepsi yang baik, maupun persepsi yang buruk. Unsur
perilaku ini lebih sulit dikelola karena menyangkut perilaku seluruh anggota
organisasi, bukan hanya pimpinan organisasi saja. Persepsi yang dibentuk dalam
benak khalayak akan menjadi gambaran / citra mengenai organisasi tersebut yang
melekat pada benak khalayak.
B.
Fungsi
Komunikasi
Fungsi komunikasi
menurut Harol D. Lasswell adalah
sebagai berikut :
The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu lingkungan (kalau dalam media massa hal ini sebagai penggarapan berita).
The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu lingkungan (kalau dalam media massa hal ini sebagai penggarapan berita).
Onong Uchjana Effendi
dalam buku Dimensi-dimensi fungsi Komunikasi mempunyai pendapat sebagai berikut
:
1.
Memberikan informasi
kepada masyarakat. Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku
alamiah masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar masyarakat akan merasa
aman tentram. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk
bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam
sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu
pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan
komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan mass communication.
2. Mendidik
masyarakat. Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan memberiakan berbagai
informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, lebih
berkembang kebudayaannya. Kegiatan mendidik masyarakat dalam arti luas adalah
memberikan berbagai informasi yang dapat menambah kemajuan masyarakat dengan
tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat dalam arti
sempit adalah memberikan berbagai informasi dan juga berbagai ilmu pengetahuan
melalui berbagai tatanan komunikasi kelompok pada pertemuan-pertemuan,
kelas-kelas, dan sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang paling
efektif adalah melalui kegiatan Komunikasi Interpersonal antara penyuluh dengan
anggota masyarakat, antara guru dengan murid, antara pimpinan dengan bawahan,
dan antara orang tua dengan anak-anaknya.
3. Mempengaruhi
masyarakat. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat juga dapat
dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat tersebut ke arah perubahan sikap
dan perilaku yang diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung
suatu pilihan dalam pemilu dapat dilakukan melalui komunikasi massa dalam
bentuk kampanye, propaganda, selebaran-selebaran, spanduk dan sebagainya.
4. Menghibur
masyarakat. Perilaku masyarakat menerima informasi selain untuk memenuhi rasa
aman juga menjadi sarana hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini
banyak penyajian informasi melalui sarana seni hiburan.
C.
Tujuan Komunikasi
Selanjutnya tujuan dari
komunikasi adalah seperti yang dikemukakan oleh Dan B. Curtis dalam buku
Komunikasi Bisnis Profesional sebagai berikut :
Memberikan informasi, kepada para klien, kolega, bawahan dan penyelia (supervisor)
Diberi informasi, karena perilaku diberi informasi merupakan bentuk interaksi komunikasi. Orang atau masyarakat cenderung merasa lebih baik diberi informasi yang diperlukannya atau yang akan diberi jalan masuk menuju informasi tersebut yang merupakan bagian dari keadaan percaya dan rasa aman. Menolong orang lain, memberikan nasihat kepada orang lain, ataupun berusaha memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan.
Memberikan informasi, kepada para klien, kolega, bawahan dan penyelia (supervisor)
Diberi informasi, karena perilaku diberi informasi merupakan bentuk interaksi komunikasi. Orang atau masyarakat cenderung merasa lebih baik diberi informasi yang diperlukannya atau yang akan diberi jalan masuk menuju informasi tersebut yang merupakan bagian dari keadaan percaya dan rasa aman. Menolong orang lain, memberikan nasihat kepada orang lain, ataupun berusaha memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan.
Menyelesaikan masalah
dan membuat keputusan, karena semakin tinggi kedudukan/status seseorang maka
semakin penting meminta orang lain untuk keahlian teknis sehingga dalam
menyelesaikan masalah/membuat keputusan tersebut harus ada komunikasi untuk
meminta data sebagai bahan pertimbangan. Mengevaluasi perilaku secara efektif,
yaitu suatu penilaian untuk mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan setelah
menerima massege.
Sementara itu menurut
Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi – dimensi Komunikasi tujuan komunikasi
adalah sebagai berikut :
1.
Perubahan Sosial dan
partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan
akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan
informasi itu disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pilihan
suara pada pemilu atau ikut serta dalam berperilaku sehat, dan sebagainya.
2. Perubahan
Sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan
supaya masyarakat akan berubah sikapnya. Misalnya kegiatan memberikan informasi
mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup
sehat dan sikap masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat.
3. Perubahan
pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya
masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu
disampaikan, misalnya dalam informasi mengenai pemilu. Terutama informasi
mengenai kebijakan pemerinatah yang biasanya selalu mendapat tantangan dari
masyarakat maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat
masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut.
4.
Perubahan perilaku.
Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya
masyarakat akan berubah perilakunya. Misalnya kegiatan memberikan informasi
mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup
sehat dan perilaku masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat atau
mengikuti perilaku hidup sehat.
0 komentar:
Posting Komentar