WAWANCARA PERS


Diantara banyak kegiatan yang dapat dilakukan dalam media relations, terdapat dua kegiatan yang paling sering dilakukan, yaitu wawancara pers dan konferensi pers. Wawancara adalah kegiatan sehari-hari jurnalis. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk wawancara, sisanya untuk menuliskannya. Karena itu, hasil wawancara mereka adalah harta yang paling berharga dari seorang jurnalis. Wawancara pers datang dari insiatif media massa. Wawancara yang berlangsung dapat berupa wawancara yang dipersiapkan maupun wawancara spontan.

Dalam melakukan wawancara, seorang jurnalis memiliki teknik-teknik dan cara-cara wawancaranya sendiri. Beberapa teknik yang sudah sering digunakan mereka bisa dimanfaatkan PR dalam mengantisipasi setiap modus operandi para jurnalis dalam mengorek berita.

Hal-hal apakah yang harus dipersiapkan seprang journalist saat melakukan wawancara
1. Mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Ketahui sebanyak mungkin tentang karir, pekerjaan, hobi, latar belakang dan hal-hal lain dari orang yang akan diwawancarai. (Pers)
2. Jangan terkejut, kaget, atau emosi, apabila jurnalis mendekati kita dari hal-hal yang sifatnya pribadi. (PR)
3. Bersikap dan berperilakulah yang wajar dan ramah. Menanyakan dengan baik identitas, media, dan maksud kedatangan wartawan tersebut, menjaga kata-kata dan tidak emosi. (PR)
4. Mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan dalam urutan-urutan yang sistematis. (Pers)
5. Persiapkanlah jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan wartawan. (PR)
6. Mencoba mendekatkan diri. Karena dalam pelaksanaan wawancara, acapkali pendekatan secara tidak langsung terhadap masalah yang akan dipertanyakan, membawa hasil yang lebih baik. Jangan begitu ketemu langsung menanyakan masalah, tetapi bawalah dulu pada percakapan ke arah titik-titik yang menjadi perhatian orang yang akan diwawancarai. (Pers)
7. Jangan terlena apabila pers memulai dengan pertanyaan ringan, atau pertanyaan yang kita sukai. Fokuskan pikiran anda pada topik yang sedang dibahas. Jangan ragu, curiga, atau takut, kendati ada masalah di lembaga/instansi yang bisa menjadi konsumsi pers. (PR)
8. Ingatlah bahwa kita adalah orang yang bertanya. Jadi jangan sekali-kali, atau hindarkan sedapat mungkin berbicara terlalu banyak. Apalagi mengemukakan pendapat, saran, atau usul. Ajak sekali-kali wartawan berdiskusi karena seringkali mereka memiliki saran dan usul yang baik. (Pers)
9. Jalinlah hubungan yang akrab.Pertahankanlah sedapat mungkin suasana wawancara yang tidak tegang, bawalah ke suasana santai dan rileks, tapi bebas dan sopan. (PR/Pers)
10. Nikmati Susana santai dan rileks yang mereka bangun, selama masih sopan dan tidak keluar dari topik yang sedang dibahas. (PR/Pers)
11. Pertanyaan langsung pada sasaran. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang langsung, to the point, jangan bertele-tele. (Pers)
12. Usahakan untuk memberikan pula jawaban-jawaban yang langsung, to the point. (PR)
13. Hindarilah penggunaan catatan. Jangan terlalu banyak mencatat dalam notes, tapi lebih banyak mencatat dalam otak. Buku catatan lebih baik baru dikeluarkan kalau kita menghadapi jawaban yang berisi data, angka, atau statistic yang sulit diingat, atau jika kita ingin mengutip pernyataan yang penting. (Pers)
14. Persiapkan bahan-bahan tertulis untuk diberikan pada wartawan, jika informasi kita memiliki unsur-unsur data yang sulit untuk diingat. (PR)
15. Perhatikan hal-hal baru. Perhatikan hal-hal yang mungkin datang dengan tiba-tiba, yang dapat menjadi berita baru. (Pers)
16. Jangan menjawab terlalu luas sehingga memunculkan berita baru bagi wartawan. Dalam melayani, cukup sikap komunikatif dan informatif yang kita tampilkan.(PR)
17. Bertanyalah bila ada istilah yang meragukan. Jangan segan-segan untuk menanyakan hal-hal yang sangat sederhana jika memang Jangan menggunakan istilah yang tidak kita ketahui dengan pasti maknanya. tidak mengetahui maknanya. (Pers)
18. Ingatlah bahwa banyak rekan pers lain yang juga ingin bertanya. Ajukan pertanyaan satu persatu, dan jangan diborong sendiri. Sebab yang lain pun perlu diberi kesempatan bertanya. (Pers)
19. Alihkan pertanyaan dari wartawan yang mendominasi, dengan mempersilahkan wartawan lain untuk bertanya. (PR)
20. Ingatlah akan waktu. Jika waktu sudah habis, dan waktu wawancara terlalu lama, sudahi wawancara tersebut. (Pers)
21. Batasi waktu wawancara. Perhatikan jawaban-jawaban yang off the record. Patuhi untuk tidak me-release-nya. Sebab sekali kita me-release-nya, akan habislah reputasi kita sebagai wartawan yang memiliki integritas. (PR)
22.Perhatikan integritas wartawan dalam menyampaikan informasi off the record. (PR)

Beberapa pegangan pokok yang harus diingat PR dalam menghadapi suatu wawancara pers, yaitu:
1. Pertanyaan-pertanyaan wartawan hendaknya dijawab sebagaimana mestinya,
kecuali yang bersifat rahasia atau sesuatu yang tidak/belum boleh diumumkan.
2. Sedapat mungkin hindari pemberian keterangan yang sifatnya off the record.
3. Hendaknya selalu terbuka bagi kunjungan-kunjungan wartawan.
4. Press service yang baik dapat menjamin hubungan yang baik antara instansi atau lembaga yang bersangkutan dengan pihak pers. Jalinan yang baik ini memperlancar arus informasi melalui media massa.

0 komentar:

Posting Komentar