Komunikasi Virtual, Internet...


Internet merupakan revolusi komunikasi yangs angat luas dan mendalam. Dunia digital telah mengubah komunikasi di dalam organsisasi dan diantara organsiasi dengan berbagai public yang berbeda-beda. Dalam PR, Internet adalah jalur infromasi bebas hambatan.

Pakar media-baru John Pavlik dan Shawn McIntos mengatakan tentang perubahan “konvergensi media” sebagai berikut:

Menyatunya telekomunikasi, computer, dan media dalam lingkungan digital. Konvergensi dan perubahan yang dihasilkannya telah mengubah banyak aspek dasar dari media massa dan komunikasi

Kemajuan teknologi telah mengubah produksi komunikasi, distribusinya, penyampaiannya, dan penyimpanannya. Dan meskipun banyak orang yang mengakui bahwa teknologi media baru telah mengubah cara PR dijalankan, kecepatan perubahan telah membuat PR harus bersusah payah untuk terus mengikutinya. Konsekuensinya, Institute for Public Relations dan WORLDCOM Public Relations Group melakukan studi dampak internet terhadap PR. Meskipun temuannya mungkin tidak mengesankan bagi mahasiswa sekarang, namun mereka berhasil mendokumentasikan perubahan besar dalam praktik yang dimulai sejak abad ke – 20. Kesimpulan studi itu antara lain:

* Ada kesepakatan yang hampir bulat (98%) di kalangan professional PR bahwa kemajuan teknologi seperti e-mail dan Intenet telah memengaruhi cara kerja mereka
* Mayoritas (91%) percaya bahwa mereka kini berhubungan dengan lebih banyak orang dalam bisnis dan lingkungan professional mereka ketinbang sebelum ada e-mail. Hanya 7% yang tidak setuju dengan pernyataan ini
* Sebagian besar (90%) sepakat bahwa kemampuan cepat untuk menyampaikan komunikasi tertulis vie e-mail dan akses ke informasi real-time melalui internet telah mempercepat langkah pembuatan keputusan dalam jurnalisme berita.
* Profesional PR yang disurvei dalam studi ini rata-rata menghabiskan waktu antara 15 sampai 19 jam online setiap minggu, dan melakukan online rata-rata 5,8 hari per minggu … sepertiganya (33%) mengatakan bahwa mereka online tujuh hari seminggu.
* Subjek juga ditanya apakah mereka akan memilih Koran harian, computer berkoneksi Internet, radio atau televisi apabila mereka kesasar di suatu tempat selama beberapa waktu yang lama dan hanya ada akses ke media-media tersebut. Hasilnya menunjukan 69% memilih komputer ber-Internet. (Donald K. Wright (Principal Investigator), “The Magic Communication Machine: Examining the Internet’s Impact on Public Relations, Journalism and the Public” (Gainesville, FL: The Institute for Public Relations,2001), 37-39. (Online di http://www.instituteforpr.com/internet_-_news_technology.phtm.)

Studi ini juga menemukan kemungkinan perubahan lain dalam cara operasi PR vis-à-vis media:

Dalam kenyataannya, salah satu keuntungan terbesar dari internet sebagai medium PR adalah kemampuan riilnya untuk…memberikan akses langsung dan cepat ke audien spesifik, dan karenanya lebih unggul daripada media berita tradisional. (Ibid.,36)

Akan teteapi perubahan ini bahkan jauh lebih medalam. Pengkodean pesan telah berubah dari analog ke digital, yang oleh Nicholas Negroponte dinamakan transisis dari “atom” ke “bits” (Nicholas Nagroponte, Being Didital (New York: Vintage Books, 1995), 11-20. Perubahandari atom ke digit, yang menyebabkan konvergensi, mengubah sifat dari komuniikasi. Dalam era “analog” pihak publisher menyebarkan informasi ke audien yang memiliki cara tertabatas untuk berkomunikasi satu sama lain atau berkomunikasi dengan sumber infromasi. Sebaliknya,

Audien di era konvergensi dapat berkomunikasi dengan pihak-pihak yang menciptakan dan memublikasikan isi komunikasi massa lewat e-mail, forum online, dan media interaktif lainnya dengan mudah dan cepat. Selain itu mereka juga bisa mencoptakan isi komunikasi massa sendiri, dan mendapatkan audien yang lebih besar dengan biaya yang lebih murah ketimbang jika dilakukan dengan media tradisional. ( Blogger Patrick Belton, sebagaimana dikutip oleh Alan Elsner, “Bloggers Make Debut at Democratic Convention,” Reuter (26 Juli 2004). (http://www.reuters.com/newsArticle.html?type=internetNews&storyID=5777817)

Misalnya, weblogs atau “blogs” dimulai sebagai jurnal elektronik pribadi di Internet. Blogger dapat “memublikasikan” pengamatan mereka, opini mereka, dan interpretasi mereka. Ketika anggota Partai Demokrat rapat di Boston dan anggota Partai Republik di Newyork untuk mengadakap konvensi masing masing pada 2004, beberapa blogger yang mapan bekerja sebagai “media terpercaya” bersama wartwan kantor berita tradisional. Seperti diprediksi oleh seorang blogger: “Konvensi 2004 akan diingat sebagai konvensi blog; sebagaimana konvensi Republik 1952 diingat sebagai konvensi televise, konvensi 1924 sebagai konvensi radio.

Tetapi tentu saja, para blogger tidak harus datang ke konvensi untuk menjadi penerbit berita dan opini tentang isu, pembicara, dan calon. Bagi mereka yang berada dalam komunitas maya yang punya garis pemikiran yang sama, blog telah menjadi pilihan ruang maya digital yang saling terhubung. Praktisi PR makin memerhatikan pelaku di media baru ini untuk menjangkau public yang ahli web, baik itu dengan mencoba agar diliput oleh blog mau pun dengan membuat blog sendiri sebagai bagian dari strategi komunikasi.

Metode komunikasi berbasis Internet telah mengubah lanskap media di dalam komunikasi organisasi-publik. World Wide Web memiliki potensi untuk membuka komunikasi dengan audien di seluruh dunia. Di satu sisi, ia memiliki kekuatan untuk mengirim pesan secara seketika ke banyak public sasaran spesifik, dan menerima pesan dari mereka, dalam 24 jam sehari tujuh hari seminggu sehingga membuat Internet sangat penting bagi komunikasi PR. Kemajuan teknologi yang pesat mensyaraktkan penguasaan pengetahuan dan keahlian baru di “cyberworld” yang tanp0a batas dan memberikan banyak askes, pertukaran, berita dan informasi tak henti-hentinya.

Praktisi yang mengepalai praktik PR interaktif di seluruh dunia, Fleishman-Hillard, meringkaskan konteks komunikasi PR yang baru sebagai berikut:

Dalam dunia digital, teks, suara, foto, video, dan animasi mengalir dalam satu bit-streaminformasi yang meudia diiterima konsumen. Dengan melihat pada Website Koran-korang besar AS sekarang ini kita bisa meliha t seberapa jauh berita cetak satu dimensi telah berganti menjadi dengan banyak isi dan tiga dimensi. ( David Wickenden, “High-Tech Trends That Will matter to PR Executives,” Public Relations Strategist 9, No.2 (Summer,2003):24)

Sumber : http://kuliahkomunikasi.com

0 komentar:

Posting Komentar